Mengenali Nilai Bisnis DevOps

DevOps menerapkan prinsip agile dan ramping di seluruh proses pembuatan perangkat lunak. Dengan ini memungkinkan bisnis untuk memaksimalkan kecepatan dalam penyajian suatu produk atau layanan perangkat lunak, mulai dari ide awal untuk rilis produk sampai pengembangan berikutnya melalui umpan balik dari pelanggan.

Karena DevOps meningkatkan cara kerja proses bisnis yang penting seperti peningkatan nilai tambah bagi pelanggan, pemasok, dan mitra, bukan hanya dari peningkatana dari sisi teknologi informasinya saja.



DevOps memberikan nilai tambah penting dan signifikan dalam sebuah investasi bisnis, terutama untuk bagian :
  • Peningkatan customer experience
  • Peningkatan kapasitas untuk berinovasi
  • Mempercepat nilai bisnis baru

Peningkatan Customer Experience

Pengalaman pengguna atau pelanggan adalah bagaimana cara seseorang merasakan ketika menggunakan sebuah produk, sistem, atau jasa. Pengalaman pengguna menyoroti aspek-aspek pengalaman, pengaruh, arti dan nilai dari interaksi manusia-komputer dan kepemilikan sebuah produk, juga termasuk persepsi seseorang mengenai aspek-aspek praktis seperti kegunaan, kemudahan penggunaan, dan efisiensi dari sebuah sistem.

Saat ini perangkat lunak di tuntut untuk dapat berinterkasi dengan pelanggan. Keterlibatan ini mnyebabkan kemampuan untuk bereaksi dan beradaptasi secara tangkas mengarah pada peningkatan pengalaman dan loyalitas pelanggan.

Peningkatan Kapasitas Untuk Berinovasi

Organisasi modern menggunakan pendekatan lean thinking untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk berinovasi. Tujuan mereka adalah mengurangi limbah dan pengerjaan ulang dan untuk mengalihkan sumber daya ke nilai yang lebih tinggi.

Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai suatu konsep perampingan atau efisiensi.

Lean thinking merupakan suatu konsep untuk melakukan lebih dan lebih dengan sedikit human effort, sedikit peralatan, sedikit waktu, sedikit ruang, dalam memenuhi apa yang diinginkan konsumen.



Contoh praktik umum dalam lean thinking adalah pengujian A-B, di mana organisasi meminta sekelompok kecil pengguna untuk menguji dan memberi peringkat dua atau lebih perangkat lunak yang memiliki kemampuan berbeda.

Kemudian perangkat lunak yang memiliki kemampuan lebih akan di rilis ke semua pengguna sedangkan yang lainnya di batalkan dan dianggap gagal.

Pengujian perangkat lunak dengan A-B seperti itu hanya memungkinkan dengan mekanisme yang efisien dan otomatis seperti metodologi DevOps.

Mempercepat Nilai Bisnis Baru

Definisi dari nilai akan bervariasi pada setiap organisasi dan bahkan dari proyek ke proyek, tetapi tujuan DevOps adalah untuk memberikan nilai ini lebih cepat dan lebih efisien. Dengan melibatkan budaya kerja, praktik, dan otomatisasi sehingga memungkinkan me-rilis perangkat lunak dengan cepat, efisien, dan handal.

Ketika DevOps diadopsi sebagai peningkatan kemampuan bisnis maka akan membantu dalam menyediakan alat dan budaya yang diperlukan untuk memfasilitasi perencanaan rilis yang efisien, prediktabilitas, dan peningkatan keberhasilan.