DevOps Plan

Jalur adopsi DevOps merupakan praktik yang berfokus pada tujuan bisnis dan menyesuaikannya berdasarkan umpan balik (feedback) dari pelanggan atau disebut perencanaan bisnis yang berkelanjutan (continuous business planning).

Bisnis saat ini harus tangkas dan mampu bereaksi dengan cepat terhadap umpan balik pelanggan. Dalam mencapai tujuan ini akan berpusat pada kemampuan organisasi untuk melakukan segala sesuatu dengan tepat.

Sayangnya pendekatan tradisional dalam penyajian produk terlalu lambat untuk mengimbangi kecepatan dalam bisnis, karena pendekatan ini pengembangan dilakukan secara manual dan tim operasional terpisah di silo tersendiri. Informasi yang diperlukan untuk perencanaan menjadi lambat dalam memberikan sebuah nilai bisnis karena terfragmentasi dan tidak konsisten.




Dalam perencanaan tradisional seringkali feedback yang tepat sasaran tidak diterima lebih awal sehingga tidak mencapai tingkat kualitas yang dapat benar-benar memberikan nilai bisnis.

Tim pengembangan juga tidak dapat memahami feedback dari prioritas kebuthan bisnis, bahkan untuk beberapa tim perencanaan dipandang sebagai kerumitan tata kelola yang mengganggu dan memperlambat suatu kegiatan yang memungkinkan mereka untuk memberikan nilai bisnis dengan lebih cepat.

Penyajian layanan suatu produk dengan cepat akan memberikan kelincahan dalam bisnis, tetapi tetap harus mengatur kecepatan tersebut agar produk yang disajikan memiliki kualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.



DevOps membantu merekonsiliasi perspektif antara keduanya yaitu kelincahan bisnis dan kualitas dari produk yang dihasilkan berdasarkan umpan balik pelanggan.

Bisnis tidak lepas dari mengelola biaya, dengan mengidentifikasi dan menghilangkan sesuatu yang tidak diperlukan dalam proses pengembangan maka tim menjadi lebih efisien tetapi tetap fokus pada pengelolaan biaya.

Perencanaan melalui DevOps akan membantu tim mencapai keseimbangan secara optimal di antara semua permasalahan diatas melalui phase didalam siklus hidup (life cycle) DevOps sehingga dalam penyajian produk akan berubah ke sebuah aristektur model penyajian produk secara berkelanjutan (continuous delivery model).