Memahami Kebutuhan Bisnis untuk DevOps

Melakukan perubahan kebiasan dalam proses bisnis selalu sulit dan biasanya membutuhkan sebuah investasi. Setiap kali organisasi mengadopsi teknologi, metodologi, atau pendekatan, adopsi itu harus didorong oleh kebutuhan bisnis.

Demikan halnya dalam mengadopsi DevOps pada bisnis yang ada, kita harus benar-benar memahami kebutuhan bisnis termasuk tantangan yang akan di hadapinya.

Tujuan sebuah organisasi kebanyakan ingin membuat aplikasi atau layanan inovatif untuk menyelesaikan masalah bisnis. Mereka mungkin ingin menyelesaikan masalah bisnis di internal organisasi (seperti menciptakan sistem manajemen untuk hubungan dengan pelanggan yang lebih baik) atau untuk memberikan layanan baru kepada pelanggan atau pengguna akhir mereka (seperti dengan menyediakan aplikasi seluler baru).

Pada kenyataannya banyak organisasi gagal dengan proyek perangkat lunak, kegagalan mereka sering terkait dengan tantangan di pengembangan dan pembuatan perangkat lunak. Meskipun sebagian besar perusahaan merasa bahwa pengembangan dan pembuatan perangkat lunak sangat penting, survei industri menunjukkan hanya 25 persen setiap organisiasi percaya bahwa tim mereka efektif.



Masalah ini semakin diperkuat oleh pergeseran besar dalam jenis aplikasi yang diminta oleh bisnis, dari hanya aplikasi sistem catatan berubah menjadi sistem keterlibatan (engagement).

Aplikasi sistem catatan termasuk jenis Aplikasi perangkat lunak tradisional dimana hanya berisi data transaksi sehingga dapat dirancang handal dan stabil. Karena aplikasi jenis ini tidak perlu sering diubah, organisasi dapat memuaskan pengguna dan bisnis mereka sendiri dengan hanya memberikan satu atau dua update rilis baru setiap tahunnya.

Berbeda halnya dengan aplikasi sistem keterlibatan, dengan munculnya komunikasi seluler dan stabilnya aplikasi web via browser, aplikasi sistem catatan semakin dilengkapi oleh sistem keterlibatan, yang dapat diakses langsung oleh pelanggan dan di gunakan untuk berinteraksi. Aplikasi dengan kebutuhan seperti itu harus mudah digunakan, berkinerja tinggi, dan mampu untuk dilakukan perubahan dengan cepat karena diperlukan untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan pelanggan dan kekuatan pasar yang berkembang.

Karena sistem keterlibatan digunakan langsung oleh pelanggan, mereka membutuhkan fokus intens pada pengalaman pengguna, kecepatan dalam pengembangan, dan fleksibel. Maka dengan kata lain sangat dibutuhkan pendekatan lain dalam pengembangan perangkat lunak dengan tujuan yang sama mengeluarkan produk akhir secepat dan seefisien mungkin seperti halnya metodologi DevOps.